Friday, 16 August 2013

Kopi Tak Seburuk Yang DiKira


Karena dianggap tak baik bagi kese­hatan, sebagian orang menolak minum kopi. Sementara itu, sebagian yang lain --karena tak bisa menahan diri-- tetap minum kopi, meski dibayang-bayangi kekhawatiran akan reputasi buruk kopi sebagai minuman yang dapat menyebabkan tekanan darah meninggi, perasaan ge­lisah, tangan gemetar, jantung berdebar kencang, otot menegang, kadar kolesterol meningkat, membantu terjadi penyumbatan arteri, sembelit, dan diare.
Kurangi risiko penyalat
Kopi tak seburuk yang dikira. Dalam beberapa dekade terakhir ada ribuan penelitian mengenai pen­garuh kopi terhadap kesehatan. Sebagian besar hasil­nya akan membuat gembira mereka yang rutin minum kopi karena sisi baik kopi lebih banyak diban­ding sisi buruknya. Sejumlah besar bukti ilmiah me­nunjukkan bahwa minum kopi secara moderat atau tak berlebihan (sebagian menyatakan bahwa yang moderat itu adalah sekitar 3-5 cangkir per hari, seba­gian yang lain 2 cangkir per hari), dapat mengurangi risiko beberapa jenis penyakit.
Pertama, mengurangi risiko diabetes tipe 2. Kebi­asaan minum lima cangkir kopi atau lebih per hari da­pat memperbaiki pengaturan dan toleransi glukosa dan secara substansial menurunkan risiko diabetes tipe 2 (35-75 persen) pada berbagai populasi di Ameri­ka Serikat, Eropa, dan Jepang. Kopi kaya akan zat-zat antioksidan seperti quinine, lignan, asam klorogenat,tokoferol, dan mineral seperti magnesium yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga memper­baiki respons tubuh terhadap insulin dan metabolisma glukosa. Baik kopi yang mengandung kafein ataupun yang decaffeinated (kafeinnya telah dihilangkan) memiliki efek yang sama.  

KLIK DISINI Untuk Baca Selengkapnya Dalam Format Pdf 

2 comments: