Nonton TV dan kepikunan

Sering Nonton Televisi, Pikun Di Usia Dini

   
MUNGKIN ada benarnya juga bunyi penggalan iklan "Sakit Kepala? Sudah Lupa Tuh". Mengapa demikian?. Demam sinetron memikat, kita untuk terus nongkrong di depan televisi. Ya, kalau memang sudah jadi hobi, sangat sulit rasanya untuk melewatkan barang satu episode saja. Tetapi, perlu kita sa­dari, terlalu lama menonton televisi, makin cepat dan berpeluang besar untuk menjadi "pikun".

"Penderita alzheimer ( pikun ) di masa mudanya jarang mengisi waktu. luangnya dengan aktivitas fisik atau mental yang berman­faat. Tingginya jumlah kasus penyakit alzheimer berkaitan erat dengan gaya hidup yang buruk, yakni terlalu banyak menonton te­levisi dan kurangnya aktivitas fisik," ujar Dr. Robert Friedland dokter spesialis saraf dari Case Western University Hospital of Medicine, Amerika Serikat.

Friedland menyatakan, kebiasaan menonton televisi selama empat jam setiap hari, sudah dikategorikan buruk bagi otak. Orang dewasa yang banyak menghabiskan waktu luangnya untuk menonton televisi, berisiko menderita alzheimer dua setengah ka­li lebih besar. Hasil penelitian baru ini menumbangkan tuduhan faktor keturunan, hormon, makanan pada masa balita dan per­ubahan kimiawi otak sebagai biang alzheimer.

Menurut Dr. Peter Davies, direktur penelitian otak penderi­ta alzheimer di Albert Einstein College of Medicine, New York, otak yang sehat ( tidak terganggu penyakit ), tetap berfungsi sa­ngat baik sampai usia tua. Turunnya kemampuan otak lebih ba­nyak disebabkan oleh penyakit seperti stadium awal alzhemer, diabetes, tekanan darah tinggi, dan arteri karotid yang mene­bal.

___ Artikel Lengkapnya dapat dibaca DISINI ____