Tuesday, 11 June 2013

Agar Pra-Diabetes Tak Menjadi Diabetes


Agar Pra-Diabetes Tak Menjadi Diabetes
Pola hidup modern terka­dang memang melenakan. Namun, pola hidup seperti ini, apalagi tanpa diimba­ngi dengan aktivitas fisik      ( olahraga ), berpotensi memunculkan petaka.
Tahukah Anda, pola hidup modern yang dinikmati oleh sebagian masya­rakat pada saat ini, merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus pra-diabetes. Hingga tahun 2030, diperkirakan jumlah orang yang berada pada kondisi pradia­betes di Indonesia mencapai 12,9 juta orang.
Apa itu. pra-diabetes? Pradiabetes merupakan kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari batas normal, namun belum cukup untuk didiagnosis sebagai diabetes. Bila tak ditangani dengan baik, kondisi pra­diabetes bisa berkembang menjadi diabetes. Perubahan ' status ' dari pra-diabetes menjadi diabetes melli­tus tipe dua bisa berlangsung dalam waktu 10 tahun. Namun, pembu­rukan kondisi tersebut bisa diperlambat bila penyandang pradiabetes bisa mengurangi tujuh persen berat badannya melalui modifikasi gaya hidup intensif.
Deteksi dan intervensi dini diya­kini merupakan cara paling ampuh untuk mencegah pradiabetes ber­kembang menjadi diabetes. Hanya saja, mendeteksi gejala pradiabetes bukan hal yang mudah. Jangankan pradiabetes, mengenal gejala diabetes pun cukup sulit. Akibatnya, ba­nyak diabetesi ( pengidap diabetes mellitus ) yang baru mendatangi dok­ter setelah perjalanan penyakitnya demikian jauh, bahkan telah menim­bulkan komplikasi. Kondisi ini, tentu saja, sangat tidak menguntungkan. Maka, apa boleh buat, angka kema­tian akibat komplikasi diabetes pun tetap tinggi.
Artikel Lengkapnya dapat dalam format PDF dapat dibaca DISINI __

1 comment: