Thursday 9 May 2013

Awas Bahan berbahaya dalam makanan



Bahaya Bahan - bahan Berbahaya
Formalin
Jika terhirup, mengenai kulit, dan tertelan, efek akut yang bisa se­gera terlihat antara lain luka ba­kar pada kulit, iri­tasi pada salur­an pernapasan, alergi, mual-mual, muntah, sakit perut, dan pusing. Efek kronik yang terlihat dalam jangka panjang antara lain gangguan pa­da pencernaan, hati, ginjal, pan­kreas, sistem saraf pusat, menstru­asi, dan kanker. Formalin dapat mematikan bila tertelan sampai dua sendok, atau sekitar 30 ml.
Boraks
Efek akut mengonsumsi makanan yang mengandung boraks, antara lain badan tidak enak, mual, nyeri hebat pada perut bagian atas, pendarahan gastro enteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam dan sa­kit kepala. Adapun efek kronik­nya antara lain nafsu ma­kan hilang, berat badan turun, gangguan pencernaan, anemia, kerusakan ginjal, serta kegagalan sistem sirkulasi akut, bahkan kematian.
Pewarna tekstil
Rhodamin B, jika terhirup, menge­nai kulit, mengenai mata, atau terte­lan dapat menimbulkan gangguan berupa iritasi pada saluran perna­pasan, serta iritasi pada kulit, mata, dan saluran pencernaan. Terpapar rhodamin B dalam waktu lama akan menyebabkan gangguan fungsi hati dan kanker hati.
Methanil yellow, yang dipakai untuk pewarna kuning. Jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata, atau terte­lan dapat menimbulkan gangguan berupa iritasi pada saluran pernapasan, gangguan pada mata, dan kanker pada kandung kemih dan saluran kemih.
Klorin
Antara lain menyebabkan penyakit jantung, atherosklerosis, anemia, tekanan darah tinggi, dan kanker.

Check List
PANGAN BERFORMALIN
Formalin (trioksimetilen, methanal, methylene oxide) merupakan cairan dari formaldehyde yang dicampur dengan sedikit alkohol. Larutan ini tidak berwarna, namun berbau menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai pengawet mayat, bahan baku lem kayu lapis atau melamin untuk furniture. Formalin juga biasa digunakan sebagai disinfektan, antiseptik, penghilang bau, fiksasi jaringan dan fumigan, dan kerap digunakan dalam indus­tri tekstil.
Adapun ciri-ciri makanan berformalin:
Mi Basah
Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25 derajat Cel­sius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 de­rajat Celsius), tidak lengket, dan mi lebih mengkilap dibanding­kan mi normal. Namun, baunya agak menyengat, bau formalin.
Tahu
Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, tahu terlampau keras, ke­nyal, namun tidak padat, bau agak menyengat, bau formalin.
Ikan segar dan hasil laut lain
Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar; Warna ikan putih bersih. Bau agak menyengat, bau formalin.
Ikan Asin
Tidak rusak sampai satu bulan pada suhu kamar; bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin; bau agak menyengat, bau for­malin.
Bakso
Tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar; teksturnya sangat kenyal; bau agak menyengat, bau formalin.
Ayam segar
Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar; teksturnya kencang; bau agak menyengat, bau formalin.

PANGAN BERBORAKS
Boraks (natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat) adalah senyawa berbentuk kristal, berwarna putih, tidak berbau, dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks biasa digu­nakan sebagai bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antispetik kayu, dan pengontrol kecoa. Adapun makanan yang mengandung boraks mempunyai ciri sebagai berikut:
Mi Basah
Tekstur sangat kenyal; biasanya lebih mengkilap; tidak lengket dan tidak cepat putus.
Bakso
Teksturnya sangat kenyal; warnanya tidak kecokelatan seperti daging, namun lebih cenderung keputihan.
Jajanan (antara lain lontong)
Teksturnya sangat kenyal; terasa tajam, seperti sangat gurih dan membuat lidah bergetar namun memberikan rasa getir.
KerupukB
Teksturnya sangat renyah, namun memberi sedikit rasa getir.

PANGAN BERPEWARNA TEKSTIL
Pewarna yang tekstil yang banyak ditemukan digunakan sebagai pewarna makanan adalah methanil yellow dan rhodamin B.
Methanil yellow adalah zat warna sintetis berwarna kuning kecokelatan dan berbentuk padat atau serbuk. Pewarna ini digu­nakan untuk pewarna tekstil dan cat. Ciri-ciri makanan yang diberi methanil yellow adalah: berwarna kuning mencolok dan cenderung berpendar, serta banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen misalnya pada kerupuk.
Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang digunakan pada indus­tri tekstil dan kertas, berbentuk serbuk kristal merah keunguan, dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar. Ciri­ciri makanan yang menggunakan rhodamin B adalah: mempunyai warna merah mencolok dan cenderung berpendar, namun banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen —misalnya pada kerupuk dan es puter.

PANGAN BERKLORIN
Klorin ada yang berbentuk gas, cair, maupun padat. Klorin yang ditambahkan dengan kalsium hipoklorit yang berbentuk padat, umumnya dikenal sebagai kaporit. Adapun ciri-ciri beras yang me­ngandung klorin, warnanya sangat putih, tidak seperti beras biasa yang terlihat sedikit buram; secara umum agak licin, namun juga agak kesat; saat direndam, air rendamannya menjadi keputih­ - putihan; saat beras dipegang dalam keadaan kering, ada serbuk berwarna putih yang melekat di tangan.

Bahan Pengganti Formalin, Boraks dan Pewarna Tekstil yang Direkomendasikan
Pengawet
1. Asam benzoate                               7. Natrium benzoat
2. VAsam propionat                           8. Natrium bisulfit
3. Asam sorbat                                    9. Natrium metabisulfit
4. Kalium nitrat                                   10.Natrium propionat
5. Kalium  propionat                          11. Natrium sulfit
6. Kalium sorbat                                  12. Propil p-hfdroksibenzoat
Pewarna
1. Biru berlian                                     2. Chocolate Brown HT
3. Eritrosin                                          4. Hijau FCF
5. Indigotin                                         6. Karmoisin
7. Kuning FCF                                    8. Kuning Kuinolin
9. Merah Ailura                                   10. Ponceau 4 R
11. Tartrazine                                      12. Hijau S
Pengemulsi, pemantap (stabilizer), pengental
1. Sodium Tripolifosfat
2. Karagenan

Tips dari Prof Murdijati Gardjito
1.      Pilih bahan makanan mentah yang segar dengan warna yang cerah.
2.      Untuk ikan dan hasil laut lain­nya, pilih yang masih kenyal, sisik ikan masih utuh, tidak terkelupas, mata ikan masih menonjol.
3.      Untuk memilih daging sapi, pastikan jarak waktu antara penyembelihan dan penjualan tidak terlalu lama. Daging yang baik terlihat berwarna merah segar.
4.      Untuk daging ayam, pilih yang berwarna putih segar, tidak ada luka/kulit yang membiru
5.      Pilih makanan yang tidak di­awetkan.
6.      Kalaupun membeli makanan yang berwarna, baca jenis dan jumlah pewarna yang diguna­kan dalam produk tersebut.
7.      Perhatikan label pada setiap kemasan produk. Pastikan di label tercantum izin dari Ba­dan POM. Biasanya tertulis: POM disusul nomor izin pen­daftaran. Untuk produk hasil industri rumah tangga, pasti­kan pula adanya tulisan P-IRT dan nomor izin pendaftaran.
8.      Untuk produk makanan atau minuman yang tak dikemas secara khusus, sebaiknya pilih makanan/minuman yang warnanya tidak terlalu menco­lok. Hindari makanan dengan warna merah, kuning, hijau yang terlihat ngejreng. Sebab tidak tertutup kemungkinan warna yang terlalu mencolok tersebut berasal dari bahan pewarna non food grade se­perti pewarna tekstil yang ber­bahaya bagi kesehatan. n nri

No comments:

Post a Comment