Kenali
Perbedaan Batuk Pilek dan Flu
Pada
cold tidak ada demam tinggi, apalagi sampai menggigil, dan tidak ada nyeri otot
hebat.
Pagi cerah, bahkan siang hari panas sangat
menyengat. Begitu sore mendung dan malamnya hujan, dan kadang deras. Itulah
yang terjadi hari - hari belakangan ini. Padahal saat ini bulan Agustus yang
pada tahun - tahun sebelumnya Agustus identik dengan panas terik tanpa hujan.
Iklim yang tidak menentu seperti itu mudah memicu sakit batuk-pilek dan flu. "Saya ingin meluruskan istilah flu
yang sudah ada di masyarakat,"
tukas staf pengajar Departemen
Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
FKUL Dr Dianiati Kusumo Sutoyo,
SpP(K), kepada wartawan pada acara relaunch Obat Batuk Decolsin, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Titi, demikian Dianiati biasa dipanggil, mengatakan, masyarakat biasa menyebut gejala lokal saluran napas atas seperti batuk,
pilek, bersin, dan sakit tenggorokan, sebagai
flu. Padahal bukan itu. Yang dianggap
flu tadi adalah batuk-pilek, yakni suatu penyakit infeksi virus pernapasan yang tidak berbahaya, yang istilah medisnya common cold.
"Siapa pun bisa kena common cold, terutama sering terjadi
pada usia anak. Walaupun berusaha
tidak, ya tetap kena," ujar Titi.
Itu karena common cold, yang sering dipendekkan menjadi cold, disebabkan oleh virus yang sangat bervariasi, ada sekitar 200 strain
(jenis). Yang paling sering
menyerang manusia adalah jenis Rhinovirus
(yang memiliki 100 strain) dan Coronavirus.
Jadi, kalau cold
diobati dan obat tersebut tepat
mengenai jenis virus penyebabnya, penderita
dapat kebal terhadap jenis virus tersebut
selama bertahun - tahun. Namun, tidak
berarti penderita terbebas dari cold.
Suatu saat dia bisa terkena jenis
virus batuk-pilek yang lain.
No comments:
Post a Comment